NU Ingin As'ad Ali Jadi KaBIN

NU Ingin As'ad Ali Jadi KaBIN
NU Ingin As'ad Ali Jadi KaBIN

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj ikut mengomentari polemik tentang pemilihan Kepala Badan Intelejen Negara (KaBIN). Bahkan, ulama yang dikenal dengan panggilan Kiai Said itu mengaku punya jago untuk memimpin lembaga telik sandi itu.

Said mengatakan, saat ini figur yang paling tepat menjadi KaBIN adalah As’ad Ali. “Menurut saya tidak ada yang paling tepat jadi Kepala BIN selain Pak As’ad,” kata Said di Jakarta, Selasa (11/11).

Said pun meminta Presiden Joko Widodo memilih sosok yang tepat dan profesional untuk mengisi pos KaBIN. “Ini bukan urusan main-main,” tambahnya.

Lantas mengapa Said menjagokan As’ad untuk memimpin BIN? Said menjelaskan, As’ad memenuhi seluruh kriteria untuk menjadi Kepala BIN. Misalnya, punya pengalaman panjang sebagai intelijen di dalam dan luar negeri hingga pernah menjadi Wakil Kepala BIN.

“Pak As’ad lama bertugas di Timur Tengah, pernah jadi salah satu direktur di BIN di era Presiden Abdurrahman Wahid, kemudian jadi Wakil Kepala BIN di era Bu Mega (Megawati, red). Pak As’ad adalah wakil kepala di tiga Kepala BIN berbeda, yaitu di saat kepalanya Pak Hendropriyono, Pak Syamsir, dan Pak Sutanto,” urai Said mengomentari sosok As’ad yang kini juga mengabdi di NU.

Lebih lanjut Kiai Said mengatakan, ancaman paling besar bagi bangsa Indonesia ke depan adalah radikalisme agama yang memunculkan gerakan teror.  “Dan bicara terorisme, Pak As’ad yang paling paham seluk beluknya. Bagaimana mengatasinya dan bagaimana mencegahnya, Pak As’ad paham itu,” tegas Kiai Said.

Mengenai nada-nada sumbang yang mengaitkan As’ad Said Ali dengan pelanggaran HAM berat di Indonesia, Kiai Said meminta seluruh pihak menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah. “Itu kan masih dugaan-dugaan, belum ada bukti nyatanya. Jangan sampai karena hanya dugaan nama baik orang tercemar,” pungkasnya.(fat/jpnn)

 

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj ikut mengomentari polemik tentang pemilihan Kepala Badan Intelejen


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News