Nurul Izzah: Kami Tak Ingin seperti Mesir

Nurul Izzah: Kami Tak Ingin seperti Mesir
Nurul Izzah: Kami Tak Ingin seperti Mesir
Nah, seperti itu ya kesannya? Sebenarnya kami tidak tiarap. Kami terus melakukan perjuangan. Tapi, mungkin kami tidak melakukan aksi demonstrasi jalanan lagi. Kami tidak ingin seperti di Egypt (Mesir) atau di Syria. Yang kami tuntut adalah sistem pilihan raya dilunaskan (dilaksanakan sesuai dengan janji, yakni harus bersih, Red). Kalau terjadi chaos, itu adalah kebodohan yang dilakukan Barisan Nasional.

Kami ini masih cinta Malaysia. Dan apa pun masalah yang dibuat oleh Barisan Nasional, bila kami menang, tentu kami yang akan mewarisi. Semangat kami adalah semangat memperbaiki keadaan. Kami memang melihat proses transisi di Indonesia, Egypt, dan beberapa negara lainnya. Kami mengambil pelajarannya. Tapi, penerapannya di Malaysia akam kami sesuaikan sendiri.

Gerakan yang Anda lakukan terkesan elitis. Masyarakat mendukung, tapi mereka terkesan sama sekali tak tahu apa agenda selanjutnya dan tak tahu harus melakukan apa. Komentar Anda?

Nah, itu saya akui kelemahan kami. Memang, kami belum bisa melakukan meeting menyeluruh dengan seluruh pemimpin yang ada. Ada di antara kami yang masih dirawat di hospital. Dan karena keputusan untuk melakukan aksi adalah keputusan kolektif, tentu saya tak bisa mengambil keputusan sepihak.

Tapi, saya meyakinkan ke masyarakat Malaysia bahwa kami meneruskan perjuangan. Kami tak akan berhenti bila hanya diberi janji-janji. Not enough. Harus ada bukti konkret bahwa pelaksanaan pilihan raya nanti terjamin kebersihan dan fairness-nya. Sementara cara yang kami pilih adalah bicara kepada konstituen masing-masing untuk menyiapkan diri.

KUALA LUMPUR - Di balik demo puluhan ribu orang di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu lalu (9/7), ada nama Anwar Ibrahim, tokoh oposisi utama. Dia didukung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News