Nusron Wahid Ajak KPK Sikat Mafia TKI

Nusron Wahid Ajak KPK Sikat Mafia TKI
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menggelar pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (3/2). Agenda pertemuannya adalah membahas evaluasi tata kelola, penempatan dan perlindungan TKI.

Nusron mengatakan, dirinya dalam pertemuan dengan KPK juga membahas soal potensi korupsi dalam pengiriman TKI ilegal ke Timur Tengah. Sebab, meski pemerintah sudah memoratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah, namun faktanya masih ada pengiriman para buruh migran secara ilegal.

"Tentu karena ini kan sudah dilarang, tetapi kok masih ada pengiriman, kan ada indikasi penyelewengan di sini,” kata Nusron saat keluar gedung KPK.

Menurut dia, ketika ada penyelewengan berarti ada korupsi. “Ada yang disogok lah istilahnya. Karena masih bisa berangkat," tegasnya.

Karenanya Nusron menegaskan, kerja sama BNP2TKI dengan KPK sangat penting untuk mengungkap patgulipat pengiriman TKI. "Ini apakah salah sistem atau salah orangnya," ujar politikus Golkar itu.

Sebelumnya Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, banyak kasus korupsi dalam penempatan TKI di luar negeri. Indikasi korupsinya bermula dari pengurusan dokumen di daerah, penempatan, hingga pulang kembali ke daerah.

"Banyak terjadi kasus yang berhubungan dengan korupsi di dalam pelaksanaan, mulai dari rekrutmen, pembuatan dokumen, penempatan, sampai penyeberangan kembali," kata Basaria beberapa waktu lalu.

Bahkan, kata Basaria, banyak penyeberangan TKI ilegal dari pelabuhan-pelabuhan tikus di Kepulauan Riau. "Di Kepri banyak pulau, pelabuhan tikus tidak terpantau," kata dia.(put/jpg)


Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menggelar pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News