Ny Sinta Merasa Suaminya Hanya Pergi ke Luar Kota
Minggu, 03 Januari 2010 – 05:28 WIB
"Tamu seperti tak putus-putus. Saya bahagia sekaligus sedih," ujar Sinta.
Baca Juga:
Perempuan kelahiran Jombang, 8 Maret 1948 tersebut, merasa bahagia karena besarnya atensi masyarakat dari berbagai lapisan untuk ikut berbelasungkawa. Itu menjadi salah satu bukti bahwa suaminya adalah tokoh yang dicintai banyak orang. Tapi, dia sekaligus bersedih, karena bagaimanapun pria yang dinikahi sejak 1971 itu kini telah tiada.
Sejak meninggal pada 30 Desember lalu, gelombang orang yang bertakziah memang terus mengalir ke kediaman Gus Dur di Ciganjur. Rata-rata mereka adalah orang yang tidak bisa ikut mengantarkan pemakaman Gus Dur di makam keluarga di Ponpes Tebuireng, Jombang.
Bukan hanya pejabat, mantan pejabat dan tokoh-tokoh penting di negeri ini lainnya, masyarakat umum juga tak ketinggalan ikut berbelasungkawa secara langsung kepada keluarga.
Hingga kemarin, para tamu yang bertakziah ke kediaman Gus Dur di Ciganjur terus berdatangan. Sang istri, Ny Sinta Nuriyah, mengaku masih belum terbiasa
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor