'Nyanyian' Nazaruddin Hanya Pepesan Kosong
Kamis, 26 Mei 2011 – 18:10 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanudin Muchtadi mengatakan dari sisi eksternal Partai Demokrat (PD), sesungguhnya publik sangat merindukan mantan Bendahara Umum PD, Muhammad Nazaruddin "menyanyi" lebih keras lagi. Tetapi nyanyian itu terhenti ketika Nazaruddin diberhentikan sebagai Bendahara Umum sehingga hanya menjadi pepesan kosong dan petasan kecil.
"Dari sisi publik, jutaan masyarakat Indonesia merindukan Nazaruddin 'menyanyi' lebih keras lagi. Tapi nyanyian awal dia ternyata pepesan kosong dan petasan kecil," kata Burhanuddin Muchtadi, di press room DPR, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (26/5).
Terputusnya "nyanyian" Nazaruddin, lanjut Burhanuddin, bisa dijadikan indikasi bahwa di internal Partai Demokrat telah terjadi proses cooling down. "Ibarat gempa bumi, BMKG telah mencabut peringatan dini-tsunami dan bola panas dipindahkan ke BK DPR dan KPK," kata Burhanuddin.
Kalau BK DPR masih tidak maksimal memainkan bola panas ini, lanjutnya, maka BK DPR sendiri semakin kehilangan kekuatan. "Padahal kasus Nazaruddin bisa dijadikan pintu masuk oleh BK untuk aksi bersih-bersih DPR disaat publik kehilangan kepercayaan terhadap wakil rakyat," harapnya.
JAKARTA - Pengamat Politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanudin Muchtadi mengatakan dari sisi eksternal Partai Demokrat (PD), sesungguhnya publik
BERITA TERKAIT
- Zulhas Sebut Kemenangan Prabowo-Gibran Bukan Didasari Bansos, PDIP Singgung Putusan MK
- Zulhas Sebut Prabowo-Gibran Dipilih karena Dicintai Rakyat, Bukan Bansos
- Gerindra Respons Pernyataan Ganjar Pranowo soal Politik Akomodasi
- Masyarakat Papua Tolak Sjafrie Sjamsoeddin Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
- Prabowo Sudah Kantongi Nama Jagoan Gerindra di Pilkada Jakarta
- Kursi PAN di DPR Bertambah, Zulhar Berterima Kasih kepada Prabowo