Nyanyian Setya Novanto Dinilai Politis

Nyanyian Setya Novanto Dinilai Politis
Setya Novanto menjalani sidang tuntutan perkara korupsi e-KTP, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (29/3). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik The Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, nyanyian terdakwa kasus e-KTP Setya Novanto menyebut nama dua kader PDIP, Pramono Anung dan Puan Maharani dalam sidang e-KTP mengandung unsur politik.

Menurutnya, ada yang janggal dengan pernyataan Setnov mengingat saksi sebelumnya Made Oka Masagung, kolega Setnov tidak menyebut nama Pramono dan Puan.

Karyono menilai, pernyataan Setnov tersebut politis, terlebih saat ini sedang memasuki tahun politik.

"Ada dua dimensi dalam ucapan Setya Novanto. Hipotesis saya ada dua dimensi dalam cuitan Novanto politik dan hukum," kata Karyono dalam acara diskusi bertajuk Masih Percayakah Dengan Setnov? di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/4).

Karyono mengaku meragukan kesaksian Novanto lantaran kerap membuat berbagai skenario sebelum dijebloskan ke dalam tahanan.

Salah satunya saat Novanto dicari-cari KPK mengalami kecelakaan saat menumpangi Fortuner B 1732 ZLO.

Di mana mobil tersebut naik trotoar lalu menghajar tiang listrik. Kemudian dilarikan ke RS Medika Permata Hijau dan dikabarkan luka parah. Namun, dari foto beredar tak terlihat parah.

"Jika begitu masih percayakah dengan Setya Novanto? Tentu boleh percaya boleh tidak, karena otoritas ada di tangan anda," sebutnya.

Setya Novanto menyebut nama Puan Maharani dan Pramono Anung turut menerima aliran dana proyek e-KTP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News