Obama Copot Panglima Perang Afghanistan
Buah Wawancara Kontroversial
Jumat, 25 Juni 2010 – 14:51 WIB
Sebagai mantan komandan tertinggi AS di Iraq, kecakapan Petraeus di medan tempur tidak diragukan lagi. Di bawah kendalinya, AS sukses memenangkan Perang Iraq, mengembalikan tanggung jawab keamanan pada pasukan keamanan setempat dan menegakkan kembali kedaulatan pemerintah Negeri Seribu Satu Malam itu. Karena itu, Senat AS diprediksi bakal langsung memberikan restu.
Apalagi, para pemimpin Eropa--terutama yang menjadi anggota NATO--memberikan dukungan penuh kepada Petraeus. Saat ini, dia masih menjabat sebagai komandan tertinggi pasukan AS di Timur Tengah. Presiden Hamid Karzai yang sempat mengkhawatirkan dampak transisi pemimpin terhadap kemanan dalam negeri Afghanistan, juga lantas mendukung keputusan Obama.
Para petinggi NATO yang sempat membela McChrystal dengan menyatakan bahwa strategi militer AS di Afghanistan masih kontroversial, akhirnya juga mendukung Obama. Sebab, pengganti yang dipilih Obama untuk menggantikan tugas McChrystal adalah jenderal yang tangguh. "NATO akan tetap mendukung misi AS di Afghanistan," tegas Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen seperti dilansir BBC. (hep/dos)
WASHINGTON - Gara-gara wawancara dengan majalah Rolling Stone, karir militer Jenderal Stanley McChrystal berakhir. Rabu waktu setempat (23/6), Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina