Obama Minta Kembali, Iran Menolak
Soal Pesawat yang Ditembak dekat Afghanistan dan Ditahan
Rabu, 14 Desember 2011 – 08:30 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) benar-benar khawatir teknologi pesawat pengintai (mata-mata) miliknya terbongkar. Kemarin (13/12) pemerintahan Presiden Barack Obama mengirimkan permintaan resmi kepada Iran untuk mengembalikan pesawat tanpa awak RQ-170 Sentinel yang ditembak jatuh Garda Revolusi pekan lalu dan kini ditahan oleh militer Negeri Para Mullah tersebut.
Obama menyatakan bahwa pemerintah AS ingin pesawat rahasia itu segera dikembalikan. "Kami telah memintanya (pesawat pengintai) kembali. Kami akan menunggu respons dari Iran," katanya dalam konferensi pers di Gedung Putih, Washington, bersama Perdana Menteri (PM) Iraq Nouri al Maliki kemarin. Maliki saat ini sedang melakukan lawatan resmi ke AS.
Sayangnya, permintaan Obama bertepuk sebelah tangan. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan stasiun televisi Venezuela pada Senin malam (12/12) waktu setempat, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menegaskan bahwa tak ada alasan bagi negaranya untuk memenuhi permintaan AS itu. "Barangkali Amerika telah memutuskan untuk memberikan pesawat pengintai ini kepada kami. Saat ini, kami telah mengambil alih pesawat tersebut," tuturnya.
Berbicara lewat penerjemah, Ahmadinejad menyatakan bahwa ada sejumlah orang di Iran yang mampu mengontrol pesawat itu. "Mereka juga mampu menganalisis sistem di dalamnya. Itu berarti sekarang kami telah memiliki pesawat pengintai," terangnya.
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) benar-benar khawatir teknologi pesawat pengintai (mata-mata) miliknya terbongkar. Kemarin (13/12) pemerintahan
BERITA TERKAIT
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima
- Hamas Masih Berharap Mencapai Kesepakatan Damai dengan Israel
- Tolak Tawaran Damai, Israel Sebut Tuntutan Hamas Keterlaluan
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Jakarta Futures Forum Bahas Visi Jangka Panjang Indonesia-India di Dunia Internasional