Obama Tarik 34 Ribu Pasukan AS di Afghan

Obama Tarik 34 Ribu Pasukan AS di Afghan
Obama Tarik 34 Ribu Pasukan AS di Afghan
Belakangan, pengamat militer dan politik Negeri Paman Sam menyatakan bahwa pertempuran di Afghanistan tidak layak dilanjutkan. Selain menelan biaya yang sangat besar, perang yang bermula dari misi antiteror pasca-tragedi 11 September 2001 (9/11) tersebut merenggut terlalu banyak nyawa. Tak hanya nyawa militan dan personel militer yang melayang, tapi juga warga sipil yang tidak berdosa.

Karena itu, di awal masa kepemimpinannya yang kedua, Obama menegaskan lagi komitmennya soal Afghanistan. "Presiden dan jajaran pemerintahannya sudah memutuskan bahwa penarikan pasukan yang mulai berlangsung sejak 18 bulan lalu akan berlanjut. Ini menunjukkan kesungguhan pemerintah dalam menjalankan program-program yang sudah mereka canangkan," cetus David Barno, pensiunan jenderal yang pernah menjadi komandan pasukan AS di Afghanistan pada periode 2003-2005.

Sebagai mantan komandan militer AS, Barno menegaskan bahwa pasukan Afghanistan memiliki kemampuan untuk menjaga keamanan wilayahnya dari Taliban. "Sejak awal, misi pasukan AS adalah mendampingi tentara Afghanistan dalam operasi antimilitan. Bukan menunaikan operasi itu untuk kepentingan Afghanistan," tutur pria yang kini aktif pada Center for a New American Security tersebut.

Karena itu, kata Barno, keputusan Obama untuk menarik seluruh pasukan tempur AS pada akhir 2014 sudah tepat. Apalagi, belakangan ini tentara AS mulai menarik diri dari misi perburuan militan dan memberikan lebih banyak kesempatan kepada pasukan Afghanistan. Tapi, sejumlah insiden masih mewarnai proses transisi yang tidak mudah itu.

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kembali menegaskan komitmennya untuk segera mengakhiri Perang Afghanistan. Selasa malam lalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News