OECD : Indonesia Jangan Obral Insentif Pajak
Jumat, 28 September 2012 – 03:48 WIB
Bagaimana jika pengurangan insentif akan menurunkan minat investor untuk menanamkan modal di Indonesia? Gurria mengatakan, pemerintah tidak perlu takut.
Dengan kinerja pertumbuhan ekonomi yang cemerlang, Indonesia akan tetap menjadi incaran investor. Apalagi, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah. "Bauksit, alumina, itu di Indonesia. Tidak di tempat lain," jelasnya.
Khusus untuk sektor UKM, Gurria menyarankan agar pemerintah menjalankan program untuk bisa meningkatkan produktifitas yang masih cukup rendah. Sebab, dengan 97 persen tenaga kerja, sektor UKM hanya mampu memproduksi 57 persen produk bernilai tambah.
"Karena itu, pemerintah harus memfasilitasi aktifitas ekonomi, mempermudah akses UKM ke pendanaan, misalnya dengan membentuk lembaga micro finance," ujarnya.
JAKARTA - Lembaga internasional Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)
BERITA TERKAIT
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi