Ogah Buru-buru, PBNU Siapkan Tim untuk Tambang Tumpangpitu

Ogah Buru-buru, PBNU Siapkan Tim untuk Tambang Tumpangpitu
Aktivitas pertambangan emas di Gunung Tumpangpitu, Banyuwangi. Foto:

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menyoroti persoalan yang dihadapi warga di sekitar lokasi tambang emas di Gunung Tumpangpitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Bahkan, PBNU berencana mengirim tim khusus untuk mengecek langsung persoalan di wilayah pertambangan yang masuk objek vital nasional itu.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Masduki Baidlowi, pihaknya memerlukan informasi dan data akurat sekaligus komprehensif tentang masalah di Tumpangpitu. Karena itu, PBNU akan melakukan pengecekan dan klarifikasi di lapangan.

"PBNU tidak ingin gegabah, karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak, baik dari sisi karyawan perusahaan maupun masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi penambangan," katanya di Jakarta, Jumat (20/7).

Pernyataan Baidlowi sebagai respons atas belasan aktivis yang mendatangi PBNU pada Rabu lalu (18/7) guna menyuarakan penolakan atas aktivitas pertambangan di Tumpangpitu. Pada pertemuan itu, para aktivis diterima Ketua PBNU Imam Aziz dan Robikin Emhas.

Kedua pimpinan PBNU itu mengaku mendukung perjuangan masyarakat Banyuwangi penentang aktivitas pertambangan sekaligus mendorong mereka melakukan perlawanan secara sistemastis. Misalnya, dengan mengumpulkan data yang ilmiah.

Namun, Baidlowi menyebut pernyataan koleganya di PBNU itu bukanlah sikap resmi organisasi pimpinan KH Said Aqil Siroj tersebut. Baidlowi menegaskan bahwa ada tahapan yang harus dilalui sebelum PBNU menyampaikan sikap resminya atas pertambangan emas di Tumpangpitu.

"Apa yang dilakukan oleh Pak Imam dan Pak Robikin menerima keluhan masyarakat itu sudah benar. Tetapi untuk memastikan apakah tambang Tumpangpitu mudarat atau justru bermanfaat, PBNU memiliki prosedur. Di antaranya, melakukan kroscek ke lapangan,” tuturnya.

Baidlowi menambahkan, pemeriksaan lapangan diperlukan untuk memastikan tambang emas yang dikelola PT Bumi Suksesindo (BSI) itu bermanfaat dan ramah lingkungan. Sebab, selama ini PT BSI mengklaim telah mengaplikasikan teknologi heap leach (pelindihan) secara efisien dalam aktivitasnya penambangannya di Tumpangpitu.

Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menyoroti persoalan yang dihadapi warga di sekitar lokasi tambang emas di Gunung Tumpangpitu di Kabupaten Banyuwangi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News