Ogah Refleksi di Depan Kaca, Sepertinya Prabowo Takut Dianggap Gagal

Ogah Refleksi di Depan Kaca, Sepertinya Prabowo Takut Dianggap Gagal
Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Penampilan bakal capres Prabowo Subianto dalam acara Mata Najwa bertajuk 3 Bacapres Bicara Gagasan yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/9) malam mendapat sorotan.

Dalam acara itu, hanya Prabowo yang tidak melakukan refleksi diri di depan cermin seperti diminta Najwa Shihab.

Padahal, kedua capres sebelumnya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bersedia melakukannya.

Prabowo yang tampil terakhir memilih memberikan gestur hormat ketika berdiri di hadapan cermin besar yang sudah disediakan.

Psikolog Hanna Rahmi menilai sikap Prabowo itu menunjukkan kecenderungan penyangkalan atau istilah umumnya, denial. Ketika melihat pantulan diri, Hanna menyebut Prabowo punya ketakutan gagal seperti sebelumnya.

“Kita lihat kalau dari beberapa kali kegagalannya begitu, ada kecenderungannya untuk denial,” kata Hanna kepada wartawan, Rabu (20/9).

Salah satu akademisi di Universitas Bhayangkara itu mengatakan sikap penyangkalan Prabowo muncul lantaran kegagalannya di masa lalu sehingga khawatir dikesankan mengkhayal terlalu tinggi atau halu.

“Jadi, kekhawatiran dia untuk dikatakan gagal. Kalau misalnya gagal dia enggak kepengin melihat apa yang menjadi faktor kegagalanku, nah itu ada yang kecenderungannya seperti itu,” katanya.

Prabowo Subianto mendapat sorotan setelah enggan melakukan refleksi diri di depan kaca pada acara Mata Najwa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News