Oman Fathurahman, Peneliti Manuskrip Kuno Islam Pertama di Indonesia
Terpincut Naskah Keramat, Ternyata Catatan Utang Raja
Rabu, 27 Juli 2011 – 10:01 WIB
Selain itu, media manuskrip tersebut beragam. Selain kertas, Oman pernah menemukan manuskrip yang ditulis di kayu, bambu, tulang hewan, serta kulit binatang.
Dengan mempelajari manuskrip-manuskrip kuno itu, dia bisa memetakan persebaran Islam di Indonesia. Khususnya di daerah-daerah basis budaya Melayu. Oman menuturkan, budaya peninggalan manuskrip itu mulai berkembang pada abad ke-17. Pada abad tersebut, rata-rata manuskrip agama Islam berisi ajaran tasawuf. "Ilmu ketauhidan menjadi dasar penyebaran Islam," jelasnya.
Menurut dia, Islam masuk ke Indonesia tidak didahului pengajaran hukum-hukum fikih seperti tata cara beribadah. Tidak juga mengajarkan urusan halal dan haram. Menurut analisis Oman, aturan fikih serta halal dan haram bisa menghambat persebaran agama Islam jika menjadi prioritas utama. Sebab, saat itu, penduduk masih kental dengan ajaran Hindu, Buddha, dan mistis lokal.
Sebaliknya, lanjut Oman, Islam masuk dengan pengenalan ketauhidan. "Penanaman syahadat menjadi kunci utama," katanya. Dengan cara itu, Islam masuk ke Indonesia tanpa diiringi pertempuran.
Tak banyak ahli filologi (ilmu yang mempelajari manuskrip kuno) spesialis agama Islam. Orang Indonesia pertama yang menekuninya adalah Oman Fathurahman,
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor