Oman Fathurahman, Peneliti Manuskrip Kuno Islam Pertama di Indonesia
Terpincut Naskah Keramat, Ternyata Catatan Utang Raja
Rabu, 27 Juli 2011 – 10:01 WIB
Selanjutnya, memasuki abad ke-18 hingga ke-19, baru ditemukan manuskrip-manuskrip kuno yang berisi ajaran-ajaran fikih serta aturan halal dan haram. Menurut Oman, ajaran tersebut bisa diterapkan setelah penduduk menghayati konsep tauhid.
Saat ini, Oman tidak sendiri menjadi peneliti manuskrip kuno agama Islam. Sebab, dari perjuangannya merayu pemerintah, sejak 2010, di UIN Jakarta dibuka program pascasarjana konsentrasi filologi khusus karya-karya kuno agama Islam. Dalam setiap angkatan, ada 12 mahasiswa yang belajar filologi. "Mereka semua mendapat beasiswa," ujarnya.
Dengan perkembangan tersebut, dia berharap profesi filologi manuskrip kuno agama Islam tidak menjadi sesuatu yang langka di negeri ini. Dari perkembangan itu, Oman yakin khazanah keislaman tanah air bisa terjaga. (c5/nw)
Tak banyak ahli filologi (ilmu yang mempelajari manuskrip kuno) spesialis agama Islam. Orang Indonesia pertama yang menekuninya adalah Oman Fathurahman,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor