Operasikan PLTS, PLN Melistriki 5 Desa Terpencil di Teluk Wondama

Operasikan PLTS, PLN Melistriki 5 Desa Terpencil di Teluk Wondama
Pemasangan listrik baru oleh petugas PLN (Ilustrasi). Foto dok PLN

jpnn.com, PAPUA - Sebanyak 236 kepala keluarga (KK) di lima Desa wilayah Teluk Wondama bisa menikmati listrik secara kontinyu dengan mulai beroperasinya lima Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin, mengatakan selama ini warga di lima desa tersebut masih sulit mendapatkan akses listrik.

Hal ini dikarenakan wilayahnya yang terisolasi. PLN melalui dana PMN kemudian menginvestasikan Rp 11,71 milyar untuk memasang PLTS tersebut.

"Pemanfaatan energi surya merupakan upaya PLN dalam melistriki masyarakat dengan potensi energi lokal. Didukung kondisi geografis yang memungkinkan, PLN mampu mengembangkan PLTS komunal. Pengembangan energi hijau ini selaras dengan upaya percepatan bauran energi baru terbarukan yang ditargetkan Pemerintah," ucapnya.

Kelima desa tersebut, yakni Desa Dusner, Desa Nanimori, Desa Karuan, Desa Yopanggar dan Desa Menarbu dengan total pelanggan mencapai 236 kepala keluarga.

Sementara itu, kebutuhan listrik untuk lima desa tersebut masing-masing akan disuplai oleh PLTS Dusner kapasitas 40 kilo Watt peak (kWp), PLTS Nanimori 20 kWp, PLTS Karuan 10 kWp, PLTS Yopanggar 30 kWp dan PLTS Menarbu 20 kWp.

Andy berpesan agar seluruh masyarakat dapat memanfaatkan listrik dengan bijak dan sesuai aturan yang berlaku. "Untuk seluruh pelanggan mohon dapat membayar listrik tepat waktu dan menggunakannya secara legal demi keamanan dan kenyamanan semua," jelasnya.

Selain itu, Andy menambahkan, pihaknya akan terus melakukan percepatan untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik hingga rasio desa berlistrik mencapai 100 persen sesuai dengan penugasan Pemerintah.

PLN terus berkomitmen melistriki daerah 3T (terdepan, terpencil, dam tertinggal) di seluruh Indonesia, termasuk di Papua dan Papua Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News