Operasional Gas Jambaran-Tiung Biru Bernilai Strategis

Operasional Gas Jambaran-Tiung Biru Bernilai Strategis
Pipa Gas. ILUSTRASI. Foto: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif ReforMiner Institue Komaidi Notonegoro mengatakan kesepakatan harga gas antara Pertamina dan PLN di Jambaran-Tiung Biru, sangat positif dan bernilai strategis tinggi. "Ini sangat strategis dan positif karena banyak mulitiplier effect sektor ekonomi yang bisa digerakkan,” kata Komaidi, Jumat (22/9).

Dia menilai akan banyak dampak ekonomi yang dihasilkan. Mulai dari sektor tenaga kerja hingga industri. Misalnya, pasokan pasokan gas dari Jambaran-Tiung Biru yang sangat vital untuk memenuhi kebutuhan gas di Indonesia, khususnya listrik dan industri di Jawa.

“Jangan lupa, industri di Jawa Timur akan terus bertumbuh. Belum lagi listrik yang interkoneksi sehingga hasil pembangkit di Jatim bisa untuk Jawa Tengah dan Bali," katanya.

Sebab, kata dia, listrik juga akan menggerakkan sektor-sektor lain. Misalnya di sektor pertanian, akan memberi nilai tambah industri pupuk dan petrokimia.

Komaidi meyakini Jambaran-Tiung Biru bisa mempercepat utilisasi pipa Gresik-Semarang, sehingga pemanfaatan gas bisa diperluas. Sehingga proyek-proyek yang sempat tetunda dan keekonomiannya diragukan akan kembali berjalan satu per satu.

Khusus sektor industri, kata dia, Jambaran-Tiung Biru menjadi solusi pemenuhan kebutuhan pasokan gas.

Menurut dia, memang saat ini LNG sedang melimpah karena kilang minyak di beberapa negara seperti Qatar, Australia, dan Papua Nugini sedang banyak. Tetapi, Komaidi mengingatkan, industri tidak boleh berpikir terlalu mikro dan jangka pendek. Gas yang sedang banyak ini hanya bertahan hingga 2018. Padahal, industri harus berpikir hingga 2025-2030.

“Artinya, industri pun membutuhkan pasokan gas dari Jambaran-Tiung Biru,” ujarnya.

Kesepakatan harga gas antara Pertamina dan PLN di Jambaran-Tiung Biru, sangat positif dan bernilai strategis tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News