Oposisi Syria Tolak Dialog dengan Kofi Annan

Oposisi Syria Tolak Dialog dengan Kofi Annan
Oposisi Syria Tolak Dialog dengan Kofi Annan
Sebagai wujud dukungannya, Tiongkok mengutus tim khusus ke beberapa negara Eropa dan Timur Tengah. Melalui lawatan itu, Beijing berharap bisa menggalang dukungan dari negara-negara Arab dan Barat demi terwujudnya gencatan senjata di Syria. "Kami harap, tidak ada pihak yang memanfaatkan bantuan kemanusiaan untuk memaksakan kehendaknya atas Syria," tandasnya.

   

Sementara, International Crisis Group berharap Annan bisa menggunakan pengaruhnya untuk membuat Rusia mendukung upaya masyarakat internasional. "Jika Annan bisa membujuk Rusia kembali ke rancangan transisi semula, rezim (Assad) akan kian tertekan dan tak punya jalan lain untuk mengakhiri konflik selain lengser," terang lembaga yang bermarkas di Belgia itu dalam pernyataan resminya.

   

Sayangnya, oposisi Syria justru tak menyambut baik ajakan Annan untuk berdialog. Dalam wawancara telepon dari Kota Paris, Prancis, pimpinan Dewan Nasional Syria menegaskan bahwa pihaknya menolak dialog. "Annan telah mengecewakan rakyat Syria. Kami tak akan menempuh jalur dialog saat serangan terhadap warga sipil tak berhenti seperti ini," tandas Burhan Ghalioun.

      

Kemarin, pemerintah Turki melaporkan bahwa tiga petinggi militer Syria, dua orang jenderal dan seorang kolonel, membelot dari pemerintah. Stasiun TRT menyebut ketiganya sebagai sekutu Assad terakhir yang bergabung dengan kelompok 234 pembelot lainnya. Sejak Kamis lalu, sedikitnya 12.000 warga Syria telah menyeberang ke Turki dan bertahan di enam kamp pengungsian. (AP/AFP/RTR/hep/ami)

DAMASKUS - Suhu politik Syria kembali memanas menjelang kunjungan Kofi Annan, Jumat (9/3). Dengan dukungan sejumlah tank, pasukan Presiden Bashar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News