Optimalisasi Program Perlindungan Sosial

Oleh: MH Said Abdullah, Ketua Badan Anggaran DPR RI

Optimalisasi Program Perlindungan Sosial
Ketua Badan Anggaran DPR RI, MH. Said Abdullah. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com - Sejak diumumkan oleh Presiden Joko Widodo kemunculan pasien Covid-19 pertama kali di Indonesia pada Maret 2020, hingga kini angka positive rate covid-19 terus menanjak. Bahkan melebihi angka positif di China sebagai negara pertama kali munculnya penyakit ini.

Jumlah penderita covid-19 di Indonesia telah lebih dari 100 ribu, meskipun yang sembuh juga lebih dari setengahnya.

Dampak dari makin tingginya covid-19 telah dirasakan oleh seluruh warga dunia. Banyak negara yang mengalami resesi ekonomi.

Akibat dampak covid-19, pemerintah telah memprediksikan ekonomi Indonesia hanya tumbuh pada rentang minus 0,4 sampai 2,3 persen pada tahun ini.

Melemahnya ekonomi berkonsekuensi pada peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan.

Jumlah orang miskin diperkirakan akan bertambah 1,89 juta orang (skenario berat) hingga 4,86 juta (skenario sangat berat).

Sementara jumlah pengangguran diperkirakan akan lebih banyak lagi, yakni pada kisaran 2,92 juta orang (skenario berat) sampai 5,23 juta orang (skenario sangat berat).

Asian Development Bank (ADB) beberapa hari lalu merilis survei dampak melemahnya ekonomi di Indonesia terhadap sektor UMKM.

Dampak dari makin tingginya covid-19 telah dirasakan oleh seluruh warga dunia sehingga perlu mengoptimalkan program perlindungan sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News