Optimisme Jelang Pencarian Kedua MH370
Namun dia mengatakan jangkauan dan jumlah puing-puing yang ditemukan membantah teori bahwa pilot sengaja menabrakkan pesawat tersebut dalam upaya melakukan aksi bunuh diri.
"Teori awal yang menjelaskan musnahnya pesawat MH370 milik Malaysia Airlines selamanya adalah 'teori pesawat jatuh karena dikendalikan oleh pilot yang melakukan aksi bunuh diri’ - bahwa entah bagaimana pilot tersebut memutuskan bahwa dia akan membunuh semua orang di pesawat, menghempaskan pesawat terbang itu dan menenggelamkannya dan menciptakan sebuah misteri besar, " dia berkata.
"Saya dapat mengatakan secara kategoris, sama sekali, kalau hal itu tidak terjadi. Teori itu sama sekali tidak terbukti dengan bukti-bukti menunjukan demikian: kita tahu bahwa kabin utama, badan pesawat tidak utuh masuk dan berada di bawah air, tapi hancur akibat benturan.
"Juga, bagian flap sayap ... sudah ditarik kembali, tidak sedang dikembangkan, yang sudah diperiksa oleh Boeing, dan telah kembali diperiksa oleh ATSB, dan mereka telah menyimpulkan bahwa pesawat tersebut berada dalam posisi dimasukan kedalam dalam pertengahan penerbangan, tidak dalam posisi pendaratan.
"Jadi tidak ada luncuran pesawat yang terkontrol, kapal masuk ke air dalam kondisi utuh. Itu tidak terjadi."
Pencarian baru dimulai di perairan Australia Barat (WA)
Sebuah perusahaan swasta berbasis di Texas, AS, Ocean Infinity akan memulai pencarian selama 90 hari dari zona pencarian baru yang diusulkan, dimulai sejak Senin (22/1/2018).
Pencarian ini akan menggunakan delapan pesawat tak berawak di bawah air untuk memindai dasar laut, di daerah dengan kedalalam hampir 5km
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka