Orang Tua Masih Menanti Penjelasan soal Penyebab Gangguan Ginjal Akut

Menurut Dr Anis Yohana Chairunissa, guru besar farmasi di Universitas Padjadjaran, kontaminan yang terdeteksi dalam produk akhir obat jumlahnya tidak boleh melebihi batas ambang aman, yakni 0,1 persen pada bahan gliserin dan propilen glikol dan 0,25 persen pada polietilen glikol.
Sejauh ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan ada lima obat sirop batuk dan demam yang mengandung kadar etilen glikol di atas ambang batas, sementara sekitar 150 obat lainnya telah dinyatakan aman sambil pengujian terus berjalan.
Namun, temuan tersebut bukan otomatis berarti obat sirop memiliki keterkaitan langsung dengan gagal ginjal akut pada anak.
"Karena tugas kami menunjukkan mana yang memenuhi standar, aman, dan mana yang melebihi standar dan tidak aman. Hanya itu saja," kata kepala BPOM Penny Lukito.
Hubungan antara sirop obat dan gagal ginjal akut yang inkonklusif inilah yang mengganggu dan menjadi ganjalan hati sebagian orangtua yang telah kehilangan anaknya.
Ganjalan dan pertanyaan dari orangtua
“Maaf ya baru bisa diwawancarai sekarang,” kata Agustina Maulani di ujung sambungan telepon.
Suaranya terdengar letih.
“Hari ini tepat dua bulan meninggalnya Azea, jadi tadi kami pergi berziarah ke makamnya,” sambungnya.
Menteri Kesehatan telah mengumumkan bahwa kemungkinan besar penyebab kasus gangguan ginjal akut pada anak yang terjadi belakangan ini adalah cemaran etilen glikol dan dietilen glikol
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Saat Dialog Kebangsaan di Jatim, Senator Lia Istifhama Singgung Peran Orang Tua Sebagai Sahabat