Ortu Aniaya dan Cukur Paksa Rambut Guru
Senin, 26 Maret 2012 – 07:20 WIB

Ortu Aniaya dan Cukur Paksa Rambut Guru
Mukmin Hidayat menambahkan, kedua pihak, Iwan maupun Aop telah membuat pengaduan tertulis. Alasan dari pihak Iwan, lanjutnya, karena merasa tidak terima dengan anaknya diperlakukan demikian. “Merasa anaknya dipotong rambutnya seperti itu, dia (orangtua murid) mengadu,” tegasnya.
Sementara Aop, juga merasa tidak terima dan juga mengadu ke Polres Majalengka. Untuk memperjelas permasalahan tersebut, Polres Majalengka akan memanggil saksi-saksi terkait kasus itu pada hari ini (26/3). Bahkan, bila diperlukan, ujar Mukmin, pihaknya akan mengkonfrontir orangtua murid dan guru untuk menjelaskan duduk permasalahannya kepada Polisi.
Meskipun mendapatkan atensi Polres Majalengka, ia menerangkan perkembangan kasus tersebut tetap berjalan kondusif. “Yang bersangkutan tidak ada masalah. Mungkin ini hanya pendengar dan penonton atau pengamat saja yang membesar-besarkan,” ucapnya.
Merasa kedua belah pihak bisa diajak berdiskusi, maka, kata Mukmin Hidayat, Polres akan mengagendakan jalan damai. “Kita tetap menegakkan hukum. Tetapi tidak selalu dengan cara itu, bisa juga dengan cara damai,” tukasnya.
MAJALENGKA – Menjadi guru zaman sekarang harus ekstra sabar. Alih-alih ingin menanamkan disiplin terhadap siswanya, seorang guru olah raga
BERITA TERKAIT
- Prostitusi di Aceh: Mbak ISK Sudah di Kamar, yang Pesan Ternyata Polisi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka
- Polres Tanjung Priok Raih Predikat Pengelolaan Anggaran Terbaik Kedua dari 139 Satker
- Kapal Feri Tenggelam di Peraian Penajam, BPBD Bergerak Mengevakuasi Penumpang