Ortu Siswa SMA/SMK Tunggu Kepastian, Gratis gak?

Ortu Siswa SMA/SMK Tunggu Kepastian, Gratis gak?
Bu Guru dan para muridnya. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Selama ini, kata dia, PSG sangat membantu. "Saya hanya sedia dana untuk beli sepatu dan seragam siswa di koperasi sekolah," tukasnya.

"Kalau mau ujian sekolah misalnya ada tryout atau jam tambahan juga tidak ada biaya."

Senada Rus (43), orang tua SMAN 1 Palembang mengaku sekolah anaknya juga digratiskan. "Sejak kelas1 hingga sekarang gratis. Kalau nanti tidak lagi gratis ya, kita serahkan ke pemerintah saja. Mana bagusnya," tukasnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, Drs Widodo Mpd mengkaji ada perubahan dalam program sekolah gratis pascapengambilalihan SMA/SMK.

"Siswa yang mampu nanti bayar. Sedang yang tidak mampu gratis. Jadi ada semacam sistem subsidi. Ini lagi tahap pengusulan dengan gubernur."

Dikatakan, sekolah wajib menerima siswa tidak mampu dengan kuota sesuai ketetapan. Untuk menjamin itu, akan ada semacam kartu khusus bagi pelajar tidak mampu.

"Tetapi memang kondisinya, kemungkinan bakal ramai-ramai mengaku tidak mampu. Nah, perlu dicari cara memisahkan itu," tuturnya.

Dalam kondisi sekarang, tidak mungkin lagi juga pemerintah menanggung seluruhnya. (nni/fad) 


Pengalihan pengelolaan SMA/SMK sederajat dari pemkab/pemko ke pemerintah provinsi menyisakan sejumlah masalah.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News