Pacul

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Pacul
Bambang Wuryanto. Foto: dokumen JPNN.Com

Namun, Ganjar yang dieksklusi memilih tidak melawan tudingan ini. Setidaknya sekarang ini dia masih memilih mengalah.

Dalam konflik ini Bambang Pacul menjadi aktor utama. Dia pasang badan untuk Puan Maharani.

Sudah jelas bahwa Puan jengah oleh manuver Ganjar. Dalam sambutan di acara konsolidasi itu pun Puan menyatakan seorang pemimpin harus terjun langsung di tengah masyarakat dan tidak sekadar muncul di media sosial. Jelas, pernyataan ini ditujukan kepada Ganjar.

Jelas juga bahwa Megawati tidak mau kecolongan untuk ketiga kalinya dalam pilpres 2024 nanti. Pada dua pilpres sebelumnya Megawati kecolongan oleh manuver pencitraan Jokowi yang membuatnya sangat popular.

Mega tidak punya pilihan selain menyerahkan rekomendasi kepada sosok yang dia sebut sebagai 'si kerempeng petugas partai' itu. Ternyata Jokowi  bisa dua kali memenangi kontestasi pilpres.

Bisa jadi Mega sedang mempersiapkan Puan Maharani sebagai putri mahkota untuk 2024. Malah sudah ramai diberitakan bahwa ada kesepakatan soal memasangkan Prabowo Subianto dengan Puan pada Pilpres 2024.

Semua mafhum, itu bukan kali pertama Prabowo punya kesepakatan politik dengan Megawati. Pada 2009 sudah ada dokumen Batutulis yang menyepakati PDIP akan mencalonkan Prabowo pada Pilpres 2014.

Namun, Prabowo gigit jari karena jadi korban PHP lantaran rekomendasi dari PDIP justru untuk Jokwi.  Mungkin kali ini Mega benar-benar ingin membayar utang politiknya kepada Prabowo dan tidak mau lagi melakukan PHP.

Di era politik digital, politisi tradisional yang hanya mengandalkan nepotisme dan mendompleng nama besar orang tua sudah kuno alias outdated dan sulit dijual kepada pemilih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News