Pahlawan Celeng

Pahlawan Celeng
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Untuk apa berusaha menjadi menjangan kalau teriakan yang ia/dia dengar selalu menyebut dirinya/nyi celeng?

Kita memang akan terus memperingati Hari Pahlawan. Sambil masa bodoh atas hilangnya motivasi untuk menjadi pahlawan.

Simaklah lirik lagu Celeng ini:
Zaman sekarang zaman yang aneh
muncul tokoh pun yang aneh-aneh
omongannya remeh temeh
memfitnah sana memfitnah sini
ujaran benci setiap hari
membuat resah seluruh negeri
Banyak pejabat main korupsi
politisinya seenak sendiri
yang penting ambisi pribadi
yang penting nafsunya terpenuhi
mereka melawan hukum dengan tertawa
mereka mainkan hukum dengan gembira
merasa paling suci dan yang lain pendosa
embuskan angin surga dan retorika
Asu-asuan
Sengkuni bertopeng ganda
asu-asuan
Sengkuni tebar pesona
asu-asuan
Sengkuni marasa seperti dewa
suu suu asu asu asu suan
Sengkuni sukanya mengadu domba.(***)


Berita Selanjutnya:
Pahlawan Mochtar

Rupanya, banyak orang bopeng yang tidak rela kalau ada orang lain yang terlihat tidak bopeng. Celeng satu, celeng semua.


Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News