Pak Guru Dipukul Muridnya, Tiba di Rumah Salat, Lantas…

Pak Guru Dipukul Muridnya, Tiba di Rumah Salat, Lantas…
Almarhum Achmad Budi Cahyanto, Guru yang tewas dianiaya muridnya di Sampang, Madura. Foto: File/Jawa Pos

Ribuan warga, termasuk guru, siswa, seniman, dan pejabat, mengantarkan jenazah Budi ke pemakaman. Praktis, Jalan Jaksa Agung Suprapto sempat menjadi lautan manusia.

Tragedi yang menimpa Budi itu langsung menjadi perhatian luas. Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim kemarin berkoordinasi dengan pihak sekolah dan Polres Sampang.

Kepala Disdik Jawa Timur Saiful Rachman menyatakan mendapat pesan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy agar proses hukum kasus tersebut tetap berlanjut. Selain itu, pihaknya menyerahkan semua urusan kepada pihak berwajib.

”Saat ini HZF sudah diperiksa. Jika nanti dibutuhkan, kami juga siap memberikan pendampingan hukum bagi keluarga almarhum,” kata Saiful saat datang ke rumah duka bersama perwakilan Kemendikbud.

Disdik juga membuat kebijakan terhadap siswa kelas XII itu. Pertama, disdik sudah menginstruksikan SMAN 1 Torjun untuk tidak mengeluarkan HZF dari sekolah. Meskipun siswa itu memiliki banyak catatan merah di bimbingan dan konseling (BK). ”Karena kita adalah pendidik, bukan sekadar pengajar,” kata Saiful.

Bukan hanya itu, HZF juga tetap memperoleh hak untuk mengikuti seluruh ujian di akhir masa pendidikannya. Baik UNBK maupun UASBN. Hanya, penentuan kelulusan tetap di tangan sekolah.

Disdik juga menegaskan bakal memberikan reward bagi Budi. Pihaknya sudah mengusulkan kepada gubernur agar sang guru menjadi pahlawan pendidik Jatim.

Dari Jakarta, Mendikbud Prof Dr Muhadjir Effendy mengungkapkan dukanya dengan mengirim karangan bunga ke rumah Budi.

Achmad Budi Cahyanto, guru seni rupa di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, meninggal dunia setelah dipukul muridnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News