Pak Luhut Binsar Sudah Bergerak, tetapi Harga TBS Sawit Kok Masih Memble?

Pak Luhut Binsar Sudah Bergerak, tetapi Harga TBS Sawit Kok Masih Memble?
Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di sejumlah pabrik di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kembali turun. Foto Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di sejumlah pabrik di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kembali turun.

Penurunan harga TBS sawit terjadi setelah ada kenaikan selama dua hari beruntun.

"Harga jual buah sawit di tujuh dari 10 pabrik turun rata-rata berkisar Rp 30-Rp 80 per kilogram," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Meri Marlina, dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu (4/7).

Meri menyebutkan berdasarkan data dua hari yang lalu harga jual buah sawit pada 10 pabrik di daerah itu naik dari sebesar Rp 670-Rp 1.140 per kilogram menjadi Rp 870-Rp 1.250 per kilogram.

Namun, saat ini harganya kembali turun dari sebesar Rp 870-Rp 1.250 per per kilogram menjadi Rp 870-Rp 1.180 per per kilogram.

Menurutnya, kemungkinan harga TBS sawit di sejumlah pabrik di daerah itu turun karena terbatasnya penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Dia menyebutkan, harga sawit di pabrik PT Sapta Sentosa Jaya Abadi masih sebesar Rp 870 per per kilogram, harga sawit di PT Surya Andalan Primatama masih sebesar Rp 1.180 per per kilogram.

Kemudian harga sawit di PT Usaha Sawit Mandiri turun dari sebesar Rp 1.250 per kilogram menjadi Rp 1.220 per kilogram dan harga sawit di PT Bumi Mentari Karya turun dari sebesar Rp 1.210 per kilogram menjadi Rp 1.130 per kilogram.

Harga sawit di PT Karya Sawitindo Mas turun dari sebesar Rp 1.130 per kilogram menjadi Rp 1.100 per kilogram, harga sawit di PT Mukomuko Indah Lestari turun dari sebesar Rp 1.150 per kilogram menjadi Rp 1.120 per kilogram, harga sawit di PT Daria Dharma Pratama turun dari sebesar Rp 1.150 per kilogram menjadi Rp 1.120 per kilogram.

Lalu harga TBS sawit di PT Karya Agro Sawitindo turun dari sebesar Rp 1.130 per kilogram menjadi Rp 1.100 per kilogram dan harga sawit di PT Gajah Sakti Sawit turun dari sebesar Rp 1.210 per kilogram menjadi Rp 1.180 per kilogram.

"Diharapkan setelah ini penjualan CPO dari daerah ini kembali naik supaya harga TBS sawit milik petani meningkat," ungkap Meri.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani yang tak kunjung menanjak naik.

Oleh karena itu, dia meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempercepat ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan bahan baku minyak goreng.

Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di sejumlah pabrik di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kembali turun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News