Pak Terawan Utus Orang Kepercayaannya Pantau Kasus dr. Priguna

Namun, Kantor Penasihat Presiden membutuhkan data dan informasi sebagai masukan yang nantinya menjadi dasar pengambilan keputusan.
"Hasil kerja kami tidak untuk publik, tetapi informasi disajikan kepada Presiden. Nanti Presiden yang akan memutuskan tentang tindakan yang dianggap perlu dalam rangka perbaikan," ucapnya.
Jay menegaskan hal yang diperlukan ialah perbaikan sistem agar kasus serupa tidak terus berulang.
"Tentu pembuatan sistemnya akan melibatkan banyak pemangku kepentingan, yang penting tidak ada lagi peluang ataupun celah untuk pelecehan di rumah sakit," katanya.
Adapun Kolonel Hendro menyatakan kasus dr. Priguna tidak cukup dipandang sebagai persoalan relasi antara pelaku dengan korban.
Mantan sekretaris dr. Terawan di RSPAD Gatot Subroto itu menegaskan ada berbagai pihak yang harus terlibat untuk mencegah kasus pelecehan seksual di rumah sakit.
"Bagaimanapun pelaku (dr. Priguna) adalah mahasiswa yang menjalani pendidikan. Jadi, ada yang perlu dilibatkan dalam memperbaiki sistem, termasuk pihak kampus dan Kementerian Pendidikan Tinggi," ucapnya. (ast/jpnn)
Penasihat Khusus Bidang Kesehatan Presiden RI Terawan Agus Putranto mengutus orang kepercayaannya memantau kasus dr. Priguna.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan
- Penasihat Khusus Presiden Dukung Yayasan Salman Peduli Berkarya di Program MBG
- Polda Jabar Perpanjang Penahanan Dokter Cabul Priguna
- Begini Kata Polisi soal Hasil Tes Psikologi dan Puslabfor Dokter Priguna
- Dokter Priguna Bawa Obat Bius Sendiri untuk Memperdaya Para Korbannya
- Polda Jabar: Tes Psikologi Dokter Priguna Tak Akan Meringankan Hukuman
- Kejati Jabar Tunjuk 4 Jaksa dalam Perkara Pemerkosaan Dokter Residen Priguna