Pakar Australia Sarankan Penderita Kanker Untuk Berolahraga
"Kita mencapai tahap dimana bukti-bukti sudah tak terbantahkan lagi. Menunda latihan olahraga bagi pasien mungkin justru berbahaya," kata Associate Professor Prue Cormie, penulis utama laporan COSA tersebut.
"Misalnya saja kita bisa mengubah manfaat berolahraga menjadi pil obat, maka pasti itu akan diminta pasien, pasti akan diresepkan oleh setiap spesialis kanker dan akan disubsidi oleh pemerintah," ujarnya.
"Hal ini akan dilihat sebagai terobosan utama dalam pengobatan kanker," tambah Prof Cormie.
Pernyataan COSA mengungkapkan kebanyakan penderita kanker tidak memenuhi latihan olahraga yang direkomendasikan. Lembaga ini menyarankan:
- Latihan dengan intensitas moderat selama 150 menit atau latihan aerobik intensitas tinggi selama 75 menit setiap minggu (misalnya jalan, joging, bersepeda, berenang).
- Latihan resistensi (angkat beban) dua hingga tiga kali setiap minggu mulai dari intensitas moderat hingga intensitas tinggi dengan menarget otot-otot utama.
Kepala medis Pusat Kanker Peter MacCallum, David Speakman, menilai pernyataan COSA sebagai langkah signifikan dalam pengobatan kanker.
"Pendapat bahwa kita harus melindungi pasien, membungkus mereka dengan kapas, itu sudah kuno dan tidak didukung oleh penelitian," katanya.
"Sikap kita dalam mengobati kanker haruslah diubah. Semua pasien kanker akan mendapatkan manfaat latihan olahraga," jelasnya.
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0