Pakar Ungkap 2 Kelemahan Pemilu Proporsional Terbuka

Pakar Ungkap 2 Kelemahan Pemilu Proporsional Terbuka
Pakar Hukum Tata Negara Universitas Sebelas Maret (UNS), Dr. Agus Riewanto menyoroti dua kelemahan sistem pemilihan umum atau pemilu berbasis calon legislatif. lustrasi/foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Hal itu disebabkan oleh perubahan pilihan pemilih dari satu partai politik ke partai politik lain, dari satu pemilu ke pemilu selanjutnya (Electoral volatility), sehingga menghasilkan perubahan dramatis yang ditandai naik-turunnya dukungan pemilih terhadap partai layaknya roller coaster.

“Dampak buruknya, pemilu hanya bergantung pada figur atau kandidat (Caleg), sehingga pemilih lebih mempertimbangkan pada Caleg yang popular dan bermodal uang bukan pada kesamaan party-ID,” tegas Agus. (mcr10/jpnn)

Pakar Hukum Tata Negara Universitas Sebelas Maret (UNS), Dr. Agus Riewanto menyoroti dua kelemahan sistem pemilihan umum atau pemilu berbasis calon legislatif.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News