Pakde Karwo Bikin Menpar 'Mati Ketawa' di Surabaya

Pakde Karwo Bikin Menpar 'Mati Ketawa' di Surabaya
Menpar Arief Yahya. Foto: pojoksatu

jpnn.com - SURABAYA - Bukan Pakde Karwo kalau tidak membuat perut keram. Menpar Arief Yahya pun dibuat "mati ketawa" ala Jawa Timuran, dalam dua sesi acara di Kota Pahlawan. Dengan logat Suroboyoan yang khas dan gaya ceplas-ceplos tanpa basa-basi, Gubernur Jatim Soekarwo pun mengkritik Menpar yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur itu. 

Dengan memasang muka nyinyir, sambil melambaikan tangannya, Pakde Karwo menyebut, jangan berharap target Menpar tercapai! Sekitar 75 orang audience di Ruang Semanggi, Gedung Graha Pena lantai 5 Jawa Pos Surabaya itu pun ikut terbelalak. 

Kata-kata itu kontras dan bertolak belakang dengan presentasi Menteri Arief Yahya sebelumnya, yang sangat optimistik. Materi Arief juga diapresiasi peserta diskusi dari pelaku bisnis Tour Operator Tour Agency dan pebisnis pariwisata itu. 

Tapi mengapa Pakde Karwo meragukan? Pertama, kalau hendak menyasar 20 juta wisman di 2019, kata Pakde Karwo, tidak bisa hanya mengandalkan 10 top destinasi prioritas itu. Selain keugggulan nature atau alam dan budaya, ada syarat yang lebih mendesak, lebih penting, lebih nenentukan. Yakni pengalaman, semangat dan antusiasme daerahnya. 

"Jangan menyuruh orang buta huruf untuk membaca! Sudah pasti gagal! Pasti tidak bisa," kata Pakde Karwo. 

Maksudnya? Dari 10 kantong destinasi baru, tidak semua titik punya spirit yang ngotot untuk mengejar target wisman. Banyak yang belum berpengalaman. "Lebih baik digenjot yang sudah pasti-pasti saja, great Bali Jakarta Batam silakan! Nomor 4-nya Jawa Timur. 

Kalau mengandalkan destinasi baru untuk menarik, tapi sumber daya manusia dan infrastruktur, itu tidak mungkin. Bagaimana mengajari buta huruf membaca? Mending digerojok program ke Jawa Timur yang sudah jelas-jelas berpengalaman!" kelakarnya yang membuat tawa. 

Rupanya ada maksud di balik kritik itu. Ada udang di balik batu. Jatim sudah pasti, punya semuanya! 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News