Pakistan-AS Saling Kecam

Pakistan-AS Saling Kecam
Pakistan-AS Saling Kecam
Rombongan mesin perang itu diyakini terbang dari provinsi timur Afghanistan, Ningrahar, dan menghindari sistem radar Pakistan untuk mencapai Abbottabad yang berjarak lebih dari 200 kilometer dari perbatasan Pakistan-Afghanistan. Sumber-sumber Islamabad kemarin menyebutkan bahwa komite PAF sudah dibentuk. "Radar-radar itu mendeteksi pergerakan pesawat tempur di Jalalabad, Afghanistan bagian timur," ujar sumber tersebut di Islamabad kemarin.

Sebelumnya, Obama menyatakan bahwa AS yakin Osama pasti didukung jaringan di Pakistan. "Kita tidak tahu apakah mungkin ada pihak di dalam maupun di luar tubuh pemerintahan. Itulah yang harus kita selidiki. Yang lebih penting, pemerintah Pakistan harus menyelidikinya," ungkap Obama saat wawancara dengan CBS.

Merespons pernyataan Pakistan, Gedung Putih tetap merasa berhak menggerebek di luar wilayahnya. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner kemarin. "Kapan pun kami memiliki intelijen terkini terhadap seseorang yang bertanggung jawab atas kematian ribuan warga Amerika dan lainnya. Kami akan mengambil tindakan dan merasa itu merupakan hak kami," ujar Toner saat konferensi pers sebagaimana dikutip USA Today.

Di tempat terpisah, Menteri Intelijen Iran Heidar Moslehi menyatakan, Teheran punya bukti bahwa Osama bin Laden telah meninggal karena sakit sebelum AS melakukan serangan di Pakistan. "Kami punya informasi akurat bahwa Osama bin Laden meninggal karena sakit beberapa waktu lalu," katanya sebagaimana dikutip kantor berita resmi Iran, FARS, kemarin.

WASHINGTON - Suasana panas kembali ditunjukkan Pakistan dan AS. Setelah Presiden AS Barack Obama mencurigai Pakistan berada di balik perlindungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News