Pakistan-AS Saling Kecam
Rabu, 11 Mei 2011 – 08:22 WIB
WASHINGTON - Suasana panas kembali ditunjukkan Pakistan dan AS. Setelah Presiden AS Barack Obama mencurigai Pakistan berada di balik perlindungan Osama bin Laden dalam program 60 Minutes di stasiun televisi CBS (9/5), kemarin (10/5) Islamabad gusar.
Dalam pidato di parlemen, Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani menyayangkan tudingan persekongkolan dengan pimpinan Al Qaeda itu dialamatkan ke negerinya. Sebaliknya, pemerintah Pakistan justru tersinggung karena AS mengerahkan pasukan khusus secara diam-diam saat memburu Osama di Abbottabad, Pakistan, 1 Mei lalu.
Baca Juga:
Intelijen Pakistan, kata dia, tidak bisa menerima pihaknya menjadi sasaran tuduhan AS hanya gara-gara tidak bisa melacak Osama selama lima tahun sebelum ditembak di sekitar markas militer Pakistan. "Kegagalan intelijen itu tidak hanya terjadi pada kita, tapi juga di asosiasi intelijen di seluruh dunia," tegas Gilani sebagaimana dikutip Daily Mail.
Menurut dia, sikap sepihak AS tersebut berisiko mendatangkan konsekuensi serius di internal Pakistan. "Kami berhak membalas dengan kekuatan penuh. Jangan sampai komitmen (tangkap teroris) kami dianggap remeh," ujarnya. Karena itu, Angkatan Udara Pakistan (PAF) mulai menyelidiki pelanggaran sejumlah helikopter siluman yang membawa tim khusus Navy Seals AS ke wilayah udara Pakistan awal Mei lalu.
WASHINGTON - Suasana panas kembali ditunjukkan Pakistan dan AS. Setelah Presiden AS Barack Obama mencurigai Pakistan berada di balik perlindungan
BERITA TERKAIT
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina