Pancasalah Laksamana

Oleh: Dahlan Iskan

Pancasalah Laksamana
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Salah tata kelola, tulisnya, lebih destruktif daripada salah kelola.

Padahal itulah yang terjadi di berbagai bidang kehidupan bernegara kita.

Rupanya Laksamana sangat gelisah dengan ''penemuannya'' itu. Ia pikirkan dalam-dalam. Ia tuliskan dalam sebuah rumusan Pancasalah.

Laksamana lantas menuangkan hasil terpenting renungannya: "salah tata kelola yang dikelola dengan baik hasilnya lebih membahayakan".

Ia memberi contoh sederhana. Seorang ibu tiri punya anak kandung dan punya anak tiri. Dia tidak akan bisa adil kalau membagi satu pisang untuk dua anak itu. Maka sebaiknya Sang ibu jangan diberi tugas membagi pisang. Itulah tata kelola yang baik.

Seharusnya orang lain yang memotong pisang itu. Yang tidak ada kepentingan apa pun dengan dua anak itu.

Kalau pun salah satu dari anak itu yang memotong pisang, anak satunya yang harus diberi hak memilih lebih dulu. Dengan demikian yang memotong pisang akan lebih hati-hati.

Kalau memotongnya besar sebelah, maka potongan yang lebih besar akan diambil yang lebih dahulu memilih. Maka yang memotong rugi sendiri.

Laksamana Sukardi politikus hebat di saat yang sulit. Dia memilih bergabung ke Megawati saat putri Bung Karno itu dibenci Presiden Soeharto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News