Pancingan DMO

Oleh: Dahlan Iskan

Pancingan DMO
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAYA belum tahu, kemarin pagi: bahwa babi itu mati lagi. Awalnya ia mati karena diambil jantungnya: untuk dipasang di dada manusia –yang punya jantung rusak berat. Lalu babi itu mati lagi bersama manusia itu: beberapa hari lalu.

Sebenarnya saya punya banyak waktu untuk tahu semua itu: toh saya menganggur sepanjang perjalanan dari Surabaya ke Jakarta. Tapi ngantuknya bukan main. Saya tidur hampir sepanjang perjalanan: mumpung Kang Sahidin yang mengemudikan mobil.

Dua malam berturut saya bangun jam 02.00: untuk Liverpool dan Real Madrid. Saya tidak mengira umur manusia yang menggunakan jantung babi itu hanya dua bulan. Awalnya seperti sangat optimistis.

Baca Juga:

Dalam dua minggu orang itu sudah bisa duduk. Belum ada penjelasan ilmiah mengapa David Bennett itu akhirnya meninggal.

Biarlah para peneliti menyusun hasil penelitian mereka. Yang jelas langkah pertama itu sangat bersejarah: jantung babi bisa dipakai manusia. Tinggal kelak kita akan tahu mengapa akhirnya mati juga.

Upaya menghidupkan manusia sakit, memang luar biasa. Sampai berusaha mengganti jantung sakit dengan jantung babi. Padahal di luar sana, di Ukraina sana, orang sehat disuruh mati.

Baca Juga:

Cara mati mereka pun harus dicicil. Berhari-hari. Tidak selesai-selesai. Ini sudah hari ke 15 perang di Ukraina itu. Belum terlihat kapan selesai.

Saya belum berani menyebutkan jumlah yang mati: angka masih simpang siur. Masing-masing pihak mengumumkan jumlah kematian sebagai bagian dari perang urat syaraf.

Maka kalau akan ada DMO untuk minyak goreng, rasanya itu sesuai saja dengan lampu kuning yang dikedipkan Bank Dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News