Panda Juga Minta MA Turun Tangan
Dugaan Manipulasi Fakta Persidangan
Rabu, 13 Oktober 2010 – 22:09 WIB

Panda Juga Minta MA Turun Tangan
JAKARTA -- Selain melapor ke Komisi Yudisial, Panda Nababan juga meminta Mahkamah Agung dan Dewan Kehormatan Hakim ikut proaktif. MA dan Dewan Kehormatan Hakim berikut lembaga lain yang berwenang, diharapkan melakukan penertiban terhadap hakim, khususnya Hakim Pengadilan Tipikor. Terkait dengan statusnya sebagai tersangka penerima suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, Panda mengatakan bahwa rekan-rekannya sudah mewanti-wanti agar dirinya tidak banyak omong. Soalnya, ada kemungkinan Panda nanti justru akan dijebloskan ke penjara dalam waktu dekat.
Menurut dia, lima hakim Pengadilan Tipikor yang dilaporkannya bukan saja melanggar kode etik tetapi juga aturan lain termasuk undang-undang. “Bukan kode etik saja ini yang dilanggar,” ujarnya, Rabu (13/10) didampingi kuasa hukumnya, Patra Zen di Komisi Yudisial. Patra menambahkan, di dalam undang-undang, seorang hakim harus menjaga wibawa, profesional, independen dan fair.
Baca Juga:
Panda juga menyebutkan, tindakannya melapor ke Komisi Yudisial ini bukan didasari oleh kepentingan pribadi melainkan demi kebenaran dan demi penegakan hukum. “Kasihan dengan KPK. Kasus dari KPK yang kemudian ditangani Tipikor jadi amburadul. Bagaimanapun, harus ada koreksi, apalagi laporan kita ini disertai data dan fakta jelas,” katanya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Selain melapor ke Komisi Yudisial, Panda Nababan juga meminta Mahkamah Agung dan Dewan Kehormatan Hakim ikut proaktif. MA dan Dewan Kehormatan
BERITA TERKAIT
- BPN Makassar Didesak Cabut SHGB yang Diduga Cacat Hukum
- Bertemu Kepala Daerah dari Riau, Menhut Bicara Keseimbangan Menjaga Hutan
- Ketum Al Irsyad Dukung Kejagung Bongkar Semua Dugaan Suap Zarof Ricar di MA
- Sebanyak 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Siap Berangkat ke Tanah Suci
- Seludupkan Narkoba dari Malaysia di Pakaian Dalam, Nenek 62 Tahun Ditangkap
- Akademisi Nilai Dominasi TKA China Picu Kekhawatiran di Tengah Investasi RRC