Pandai Mainkan Emosi, Sukses Belah Oposisi
Minggu, 01 Mei 2011 – 01:19 WIB
SANAA - Di mata para analis politik, semakin hari Presiden Ali Abdullah Saleh kian pandai mempermainkan emosi rakyat di Yaman. Terutama, kelompok oposisi yang menuntut dia segera mundur. Berbagai manuver politik yang dia lakukan malah mampu membuat oposisi terbelah. Termasuk, janji manisnya untuk mundur dari jabatannya.
"Saleh mendapatkan apa yang dia inginkan. Setelah dia menerima exit plan GCC, oposisi langsung menolak. Tepat seperti yang dia prediksi. Dia hanya berusaha mengulur waktu. Tetapi, aksinya sukses membelah oposisi," papar Abdel-Rahman al-Rashed dalam analisisnya, seperti dikutip Deutsche Presse-Agentur (DPA) Tetapi, setidaknya dia sudah terlihat seperti "mau" berdamai dengan oposisi.
Berbekal strategi politik tingkat tinggi, Saleh akhirnya ngotot bertahan. Padahal, sebagian besar rakyat sudah tak menginginkannya lagi. Pemimpin 65 tahun itu yakin masih punya banyak waktu untuk memainkan trik politik. Yang paling penting adalah memperdaya oposisi.
Beberapa saat setelah Saleh akhirnya bersedia mundur seperti usul GCC, oposisi Yaman terbelah. Para aktivis prodemokrasi yang lantang menuntut dia mundur sempat terdiam. Sebagian mau menunggu datangnya hari istimewa mundurnya Saleh. Tetapi, sebagian lain menuntut penguasa Yaman itu mundur sesegera mungkin.
SANAA - Di mata para analis politik, semakin hari Presiden Ali Abdullah Saleh kian pandai mempermainkan emosi rakyat di Yaman. Terutama, kelompok
BERITA TERKAIT
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023