Pandora

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Pandora
Ilustrasi, Pandora Papers membongkar keserakahan, kecurangan, penipuan, dan kejahatan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Haris dan Fatia mengungkapkannya melalui kanal YouTube Haris Azhar dengan judul konten “Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya’’. Disebutkan bahwa ditemukan indikasi relasi antara konsesi perusahaan dengan penempatan militer di Papua. Dalam laporan disebutkan ada empat perusahaan di Intan Jaya, yaitu PT Freeport Indonesia (IU Pertambangan), PT Madinah Qurrata’Ain (IU Pertambangan), PT Nusapati Satria (IU Penambangan), dan PT Kotabara Miratama (IU Pertambangan).

Dua dari empat perusahaan itu yakni PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Madinah Qurrata’Ain (PTMQ) adalah konsesi tambang emas yang teridentifikasi terhubung dengan militer atau polisi, termasuk Luhut sang mantan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Luhut membantah pernyataan Haris dan menganggapnya sebagai fitnah. Luhut kemudian melaporkan Haris ke polisi.

Sebuah laporan yang ditulis oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) bekerja sama dengan Green Peace dan Jatam (Jaringan Advokasi Tambang) mengungkap hubungan Luhut dengan berbagai aktivitas perusahaan tambang di Kalimantan Timur.

Laporan setebal 50 halaman itu berjudul ‘’Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu Bara’’, mengungkap keterlibatan PT Toba Sejahtera yang didirikan oleh Luhut dalam berbagai aktivitas pertambangan di Kalimantan Timur.

Laporan ini menampilkan data-data yang lebih perinci dibanding konten yang diunggah Haris Azhar. Dalam laporan ini disebutkan hubungan bisnis dan politik Luhut dengan beberapa kepala daerah lokal, terutama Rita Widyasari, bupati Kutai Kartanegara, yang sekarang dihukum karena korupsi izin investasi pertambangan.

Laporan Coalruption mengungkap jaringan antara Rita Widyasari dengan Azis Syamsuddin dan Idrus Marham, dua petinggi Golkar, dalam berbagai proyek perizinan di Kalimantan Timur. Laporan itu menyebutkan juga hubungan penguasa politik lokal dengan Luhut dan Aburizal Bakrie yang menjadi raja batu bara di Kalimantan Timur. Azis Syamsuddin sekarang ditahan KPK, dan Idrus Marham sudah mendekam di bui selama lima tahun karena korupsi.

Temuan Pandora Papers menjadi indikator yang makin kuat akan adanya conflict interest para penguasa yang terlibat dalam bisnis.

Beberapa nama Indonesia muncul dalam laporan Pandora Papers itu. Muncul indikator adanya conflict interest para penguasa yang terlibat dalam bisnis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News