Panembahan Reso: Ine Febriyanti Kesulitan Jadi Ratu Bengis

Panembahan Reso: Ine Febriyanti Kesulitan Jadi Ratu Bengis
Ine Febriyanti dalam sesi pemotretan untuk poster promosi pertunjukan Panembahan Reso. Foto: genpi.co

jpnn.com, JAKARTA - Aktris Sha Ine Febriyanti mengaku bangga bisa terlibat dalam pementasan teater Panembahan Reso. Menurutnya, ini adalah sebuah karya bersejarah dari W.S Rendra yang dulu pernah dipentaskan pada tahun 80-an.

"Saya sangat bahagia bisa bergabung dengan pertunjukan ini. Punya sejarah panjang, pengerahannya luar biasa pada saat itu," kata Sha Ine Febriyanti saat jumpa pers di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa (5/11).

Bintang film Bumi Manusia itu bakal membawakan tokoh Ratu Dara dalam pementasan Panembahan Reso. Ine, sapaannya, menilai tokoh tersebut sangat sulit untuk dimainkan. Sebab punya watak emosional, dan sekaligus jadi yang pertama baginya

"Ratu Dara, agak sulit, bengis minta ampun, jahat. Saya belum pernah sebelumnya. Jadi harus tahu bagaimana mendalami kebingisan beliau," jelasnya.

Selain watak Ratu Dara, Ine juga tertantang bersinergi dengan pemain lain. Alasannya Panembahan Reso diperankan oleh banyak seniman dari berbagai daerah seperti Yogyakarta dan Solo.

"Aktor dari komunitas berbeda, di sini sulit menyamakan frekuensi berbeda, harus meraba dan menyatukan energi," ucap Ine.

"Apapun itu, ini tantangan yang harus saya taklukkan. Excited buat tempat sekeren ini," tegasnya

Pementasan karya besar dan monumental W.S Rendra ini akan diadakan pada 25 dan 26 Januari 2020 di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan. Lakon Panembahan Reso pernah dipentaskan selama tujuh jam di Istora Senayan Jakarta, di tahun 1986. Selama dua hari pementasan itu disaksikan sekitar 15.000 penonton. Setelah itu belum pernah ada lagi kelompok teater yang mementaskan lakon ini.

Sha Ine Febriyanti mengaku kesulitan memerankan sosok Ratu Dara yang jahat dan bengis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News