Panglima TNI Berbuka Puasa Bersama Ribuan Umat Muslim di Banten

Panglima TNI Berbuka Puasa Bersama Ribuan Umat Muslim di Banten
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menggelar buka puasa bersama ribuan umat muslim di Lapangan Markas Grup-1 Kopassus, Jalan Cilengon-Serang, Tamanbaru, Taktakan, Serang, Provinsi Banten. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, BANTEN - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menggelar buka puasa bersama ribuan umat muslim di Lapangan Markas Grup-1 Kopassus, Jalan Cilengon-Serang, Tamanbaru, Taktakan, Serang, Provinsi Banten, Jumat malam (16/6/2017). Mereka yang hadir terdiri dari Prajurit TNI dan Polri, Ulama, Kiai, Habib, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Anak Yatim Piatu.

Mengawali sambutannya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan ucapan terima kasih dan bersyukur kehadirat Allah SWT, karena bisa bersilaturahmi dan melaksanakan buka puasa bersama dengan seluruh Prajurit TNI dan Kepolisian serta para Alim Ulama dan masyarakat di Provinsi Banten.

Panglima TNI juga mengucapkan terima kasih atas segala kinerja yang dilakukan oleh seluruh Prajurit TNI karena telah berinteraksi sangat baik dengan masyarakat, sehingga sampai saat ini institusi TNI masih mendapatkan kepercayaan dari publik.

“Berdasarkan hasil survei dari beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada TNI sangat tinggi,” ucapnya.

Panglima TNI menjelaskan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dahulu kala, seperti perjuangan oleh Pahlawan Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Tuanku Imam Bonjol, Sisingamangaraja XII, Pangeran Diponegoro, Pattimura dan Pahlawan lainnya, semuanya berjuang sendiri-sendiri dan tidak ada hasilnya, karena bersifat kedaerahan.

“Tetapi begitu para ulama merapatkan barisan memacu berdirinya Budi Utomo pada tahun 1928 menyatukan semua umat untuk bersama-sama berjuang dengan Sumpah Pemuda nya, maka hanya 17 tahun berhasil merebut kemerdekaan Indonesia,” tuturnya.

“Itu semua dapat terjadi dan tidak bisa dipungkiri, karena tanpa fatwa ulama tidak mungkin para santri bersatu dan bergotong royong. Dan waktu itu TNI belum lahir, jadi yang berjuang adalah rakyat karena tidak ada tentaranya dan dipimpin oleh para ulama, sehingga hanya 17 tahun (1928 - 1945) Indonesia berhasil merdeka,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan, karena sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran rakyat termasuk ulama dan santri.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menggelar buka puasa bersama ribuan umat muslim di Lapangan Markas Grup-1 Kopassus, Jalan Cilengon-Serang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News