Pansus Harus Ungkap Tertipunya KSSK
Jumat, 15 Januari 2010 – 15:24 WIB
JAKARTA- Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak) meminta Pansus Angket Century fokus mengungkap proses tertipunya Ketua Komite Sistem Stabilitas Keuangan (KSSK) Sri Mulyani hingga terjadinya pembengkakan bailout Bank Century dari semula Rp632 milyar menjadi Rp6,7 triliun. Dengan adanya pengakuan Sri Mulyani dan sudah ada pula saksi, maka debat soal apakah kasus ini sistemik atau tidak menjadi tak terlalu penting. "Terlepas apakah itu berdampak sistemik atau tidak, maka uang negara yang semula akan dipergunakan hanya Rp632 milyar, sesuai arahan Sri Mulyani lalu menjadi Rp6,7 triliun dengan berbagai argumentasi dengan sendiri batal. Untuk lebih terangnya, pansus harus mengkonfrontir ketiga saksi secara bersamaan masing-masing Sri Mulyani, Boediono dan JK," saran Fadjroel.
"Mantan Ketua KSSK itu mengakui bahwa dirinya tertipu oleh data yang disodorkan Bank Indonesia terkait krisis yang terjadi di Bank Century. Pansus harus mendalami proses penipuan itu," pinta Ketua Kolektif Kompak, Fadjroel Rachman, di press room DPR Jakarta, Jumat (15/1) saat berdiskusi yang juga diikuti oleh dua anggota pansus Bambang Soesatyo (Golkar) dan Akbar Faisal (Hanura).
Sebelumnya, pada Rabu, (13/1) mantan Ketua KSSK Sri Mulyani menegaskan bahwa dirinya hanya bertanggung jawab sebesar Rp632 milyar dari keseluruhan Rp6,7 triliun dana bailout Bank Century. Sisanya, menteri keuangan itu meminta pansus untuk mengusutnya ke BI karena pembengkakak bailout tersebut bersumber dari data BI. Pengakuan Sri Mulyani tersebut diperkuat oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Kamis (14/3) saat dimintai keterangan oleh Pansus. "Saat pertemuan dengan Sri Mulyani (30/9/9) di rumah dinas saya, menteri keuangan itu mengaku dirinya tertipu oleh data Bank Indonesia," kata Fadjroel, mengutip JK.
Baca Juga:
JAKARTA- Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak) meminta Pansus Angket Century fokus mengungkap proses tertipunya Ketua Komite Sistem Stabilitas
BERITA TERKAIT
- Ketua MPR Bamsoet Singgung Potensi Besar Tanah Papua yang Belum Digarap Maksimal
- Saksi Ahli Soroti Soal Dugaan Terdakwa Hapus Pesan Singkat
- Pengamat Bicara Soal Peran Jokowi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Simak
- Penjabat Gubernur PPB Mohammad Musa'ad Dinilai Tidak Mengayomi Orang Asli Papua Jadi ASN
- Respons Kejagung soal Kabar Jampidsus Dimata-matai Anggota Densus 88
- Fahri Bachmid Dinilai Tepat Pimpin PBB dan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran