Pantai Gading Usir Dubes Inggris dan Kanada

Pantai Gading Usir Dubes Inggris dan Kanada
Pantai Gading Usir Dubes Inggris dan Kanada
"Pemerintah Inggris hanya mengakui Ouattara sebagai presiden Pantai Gading. Kami tidak akan mempedulikan keputusan atau pernyataan penguasa lain," terang Kementerian Luar Negeri Inggris di London dalam pernyataan tertulis akhir pekan lalu. Kanada malah lebih tegas. Secara verbal, Menteri Luar Negeri Lawrence Cannon menyatakan bahwa Kanada tidak mengakui pemerintahan Gbagbo.

Kemarin, London dan Ottawa mereaksi keras pengusiran Westcott dan Massip. Dengan berang, pemerintahan Perdana Menteri (PM) David Cameron dan PM Stephen Harper mengecam keputusan Gbagbo. Tapi, mereka kembali menegaskan bahwa hanya keputusan yang diambil Ouattara lah yang akan berlaku dalam hubungan diplomatik masing-masing negara dengan Pantai Gading.

Bersamaan dengan itu, Ouattara yang mengendalikan pemerintahan dari Hotel Golf di Kota Abidjan menyerukan kepada pasukan khusus Afrika Barat di Pantai Gading untuk melancarkan operasi anti-kekerasan. Politikus 69 tahun itu menugaskan pasukan elite menangkap Gbagbo tanpa perlawanan. Dengan demikian, karut-marut politik Pantai Gading akan bisa diurai.

"Bila perlu, pasukan elite Afrika Barat boleh menggunakan sedikit kekuatan militer untuk menangkap Gbagbo dan membawa dia keluar dari benteng pertahanannya. Kekuatan militer yang sah bukanlah kekerasan," tandas Ouattara Kamis lalu (6/1) seperti dilansir Associated Press. Menurut dia, aksi "penculikan" semacam itu pernah diterapkan di negara-negara Afrika lain serta Amerika Latin, dan terbukti sukses. (hep)

ABIDJAN - Kali pertama setelah kepemimpinannya tidak diakui dunia, Laurent Gbagbo mengambil langkah politik. Kemarin (7/1), incumbent 65 tahun itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News