Pantai Gading Usir Dubes Inggris dan Kanada

Pantai Gading Usir Dubes Inggris dan Kanada
Pantai Gading Usir Dubes Inggris dan Kanada
ABIDJAN - Kali pertama setelah kepemimpinannya tidak diakui dunia, Laurent Gbagbo mengambil langkah politik. Kemarin (7/1), incumbent 65 tahun itu mengusir duta besar Inggris dan Kanada dari Pantai Gading. Alasannya, diplomat-diplomat yang dia tunjuk sudah lebih dulu tidak diakui di negara-negara tersebut.

Keputusan Gbagbo itu disampaikan jubir pemerintahannya, Ahoua Don Mello, lewat selembar dokumen. "Menerapkan prinsip timbal-balik, pemerintah menginstruksikan kepada Duta Besar Inggris Nicholas James Westcott dan Duta Besar Kanada Marie Isabelle Massip untuk meninggalkan negeri ini," ungkapnya mengutip keterangan tertulis Gbagbo, seperti dilansir Agence France-Presse.

Sampai saat ini, Westcott dan Massip masih memiliki hak-hak diplomatik penuh dan kekebalan hukum layaknya dubes aktif. Menurut Mello, pemerintahan Gbagbo baru akan mencabut seluruh hak dan kekebalan dua diplomat asing itu begitu mereka angkat kaki dari Pantai Gading. "Atau, jika mereka tetap ngotot bertahan di sini sampai batas waktu yang kami tentukan," ujarnya tanpa menyebut deadline yang dimaksud.

Akhir bulan lalu, Inggris dan Kanada menyatakan bahwa mereka tidak lagi mengakui seluruh diplomat dan utusan yang ditunjuk Gbagbo sebagai utusan Pantai Gading. Saat itu, dua negara sekutu Amerika Serikat (AS) tersebut menegaskan, mereka hanya akan mengakui diplomat-diplomat baru yang ditunjuk presiden terpilih, Alassane Ouattara.

ABIDJAN - Kali pertama setelah kepemimpinannya tidak diakui dunia, Laurent Gbagbo mengambil langkah politik. Kemarin (7/1), incumbent 65 tahun itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News