Para Ahli Waris Korban Pembantaian Rawagede setelah Belanda Meminta Maaf dan Berikan Kompensasi
Sungkan Numpang Terus, Ingin Beli Rumah Sendiri
Sabtu, 10 Desember 2011 – 10:31 WIB
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menilai, permintaan maaf itu merupakan perkembangan berarti. Pemerintah berharap permasalahan yang berkaitan dengan peristiwa 1947 di Rawagede yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil tersebut bisa cepat diselesaikan. "Dengan demikian, ahli waris yang terkait bisa merasakan adanya penyelesaian masalah-masalah ini," tutur mantan duta besar RI untuk PBB tersebut.
Saat ditanya apakah permintaan maaf itu merupakan bentuk pengakuan atas pembantaian di Rawagede, Marty memilih menjawab diplomatis. "Saya justru tidak menggunakan kalimat yang lebih dari itu. Hanya menyatakan bahwa ini perkembangan yang penting," ujarnya.
"Bagi kita, ini tidak mengubah sesuatu yang sudah diakui pemerintah Belanda mengenai masalah kemerdekaan Indonesia pada 1945," sambung dia.
Selain meminta maaf, pemerintah Belanda akan mencairkan kompensasi senilai total EUR 180 ribu atau senilai Rp 2,1 miliar bagi sembilan janda korban pembantaian Rawagede. Masing-masing janda akan mendapat sekitar Rp 240 juta. Uang kompensasi tersebut saat ini sudah berada di tangan pengacara korban yang dicairkan pada 14 Desember mendatang. (jpnn/fal/c5/nw)
Pemerintah Belanda akhirnya meminta maaf secara langsung kepada warga Rawagede, Karawang, Jabar. Di depan warga yang sedang memperingati 64 tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor