Para Honorer K2 Perlu Tahu, Bu Titi Pernah Menyamar tetapi Ketahuan, Diusir

Para Honorer K2 Perlu Tahu, Bu Titi Pernah Menyamar tetapi Ketahuan, Diusir
Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih tidur di jalan depan Istana Negara, Selasa (30/10) malam. Foto: Mesya/JPNN.com

Sayangnya data ini tidak berlanjut ke eksekusi kebijakan lantaran rezim pemerintahan telah berganti. Perjuangan terus dilanjutkan dengan berbagai lobi dan aksi turun ke jalan. Perubahan muncul ketika menjelang Pilpres 2019.

Pemerintah memberikan kesempatan kepada honorer K2 usia di bawah 35 tahun ikut tes CPNS 2018 meski dibatasi pada jabatan guru, tenaga kesehatan dan penyuluh pertanian. Dari 13 ribuan honorer K2 yang diberikan kesempatan ikut tes hanya 8 ribuan memanfaatkannya.

Selang beberapa bulan tepatnya Februari 2019 rekrutmen PPPK tahap I dibuka. Kuota yang disiapkan 75 ribu orang dan hanya terisi 50 ribuan.

Dua kebijakan ini langsung memecah-belah honorer K2. Yang lulus bisa tertawa lebar. Yang tidak lulus dan belum berkesempatan ikut tes hanya bisa meratapi nasib.

"Banyak anggota saya yang terus meratapi nasib, terutama para pejuang-pejuang honorer K2. Perjuangan kami seolah disepelekan anggota. Mereka lupa, perubahan status itu karena perjuangan forum dan bukan hadiah cuma-cuma pemerintah," beber Titi kepada JPNN, Rabu (17/7).

Dia masih ingat ketika menunggui para anggota Komisi II DPR RI di depan toilet hanya untuk menyerahkan materi honorer K2 dan akhirnya dibahas dalam rapat kerja hingga keluarlah SE menPAN-RB di bulan Juni dan Agustus 2014.

Namun, yang menikmati honorer K2 usia 35 ke bawah. Ironisnya, kata Titi, banyak yang melupakan karena mengira aturan itu keluar sendiri. Padahal kalau tidak keluar SE menpan-rb, tidak ada SPTJM dan honorer K2 hanya tinggal nama. Semuanya dimasukkan ke formasi umum.

"Itulah sikap sebagian teman-teman kami bagai kacang lupa kulitnya. Kalau kata honorer K2 yang lulus sudah rezeki dari Tuhan bukan karena forum," tambah Nur Baitih, pengurus pusat PHK2I.

Titi Purwaningsih merupakan tokoh sentral perjuangan honorer K2 untuk bisa mendapatkan status sebagai PNS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News