Para Menteri yang Berniat Maju Pilpres 2024 Sebaiknya Mundur

Para Menteri yang Berniat Maju Pilpres 2024 Sebaiknya Mundur
Presiden Jokowi berharap sektor sektor perbankan dan pasar modal kembali normal usai vaksinasi Covid-19. Foto: Ricardo/arsip JPNN.com

"Mereka memamerkan branding-nya masing-masing untuk menarik simpati rakyat. Bahkan, yang lebih parah diduga para menteri sedang asyik bermain sebagai endorser atau bahkan calo merek vaksin untuk masuk ke Indonesia," ucapnya.

Ditanya siapa saja pembantu presiden yang teridentifikasi ingin naik panggung di Pilpres 2024, Mochtar tak menyebut nama-nama dimaksud.

Ia hanya menyatakan hasil survei LSI dan Indobarometer di awal 2021, setidaknya sudah memunculkan cukup banyak nama yang masuk bursa calon presiden pada Pilpres 2024.

"Nama menteri yang mencuat sebagai kandidat potensial masing-masing Prabowo Subianto (menteri pertahanan), Sandiaga Uno (menteri pariwisata dan ekonomi kreatif), Erick Tohir (menteri BUMN), Tito Karnavian (menteri dalam negeri) dan lain lain," katanya.

Menurut Mochtar, pencoblosan Pilpres 2024 dijadwalkan digelar pada Maret 2024. Sementara tahapannya sudah dimulai 20 bulan sebelum hari pencoblosan.

"Artinya, tahapan pemilihan presiden sudah dimulai Juli 2022. Apabila 'kegenitan' itu tidak dapat dibenahi sekarang ini, akan berakibat pada stabilitas kabinet Indonesia Maju. Jika berniat mencalonkan diri sebaiknya para menteri atau pembantu presiden secara sadar mengundurkan diri," kata Mochtar. (gir/jpnn)

Para menteri yang berniat maju sebagai kandidat pada Pilpres 2024, diminta mundur dari jabatannya saat ini.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News