Paramore Batal ke Surabaya, Pengelola EO Terpaksa Masuk Bui

Paramore Batal ke Surabaya, Pengelola EO Terpaksa Masuk Bui
ilustrasi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA – Tidak mudah memang mengelola sebuah event organizer (EO). Terutama jika investor sudah menyuntikkan dana tapi event gagal. Mau tak mau EO harus bertanggung jawab di hadapan hukum.

Seperti kasus yang dialami Evan Anugerah Asmoro. Lantaran acara yang akan dihelat batal terlaksana, kini dia harus meringkuk di balik jeruji besi.

 ''Awalnya, mau mendatangkan Paramore dan DJ Dimitri Vegas,'' ungkap Evan kepada Jawa Pos kemarin (18/3).

Event itu tadinya direncanakan akan digelar pada Mei 2015. Sebelumnya, Evan sudah bergerilya mencari penanam modal yang akan membiayai konser besar tersebut. Salah seorang rekanannya, Andreas Siauwtanto, lantas tertarik menyokong acara itu. Dana segar senilai Rp 4,4 miliar kemudian dikucurkan untuk menyukseskan ajang internasional tersebut. Konser itu akan dihelat di bawah naungan Ervan Anugerah Production. ''Kami berdua sudah bekerja sama selama dua tahun,'' ucap pria berusia 21 tahun tersebut.

EO milik Evan itu sebenarnya sudah mempunyai gaung. Dua event akbar sebelumnya terbilang sukses. Salah satunya, ketika menggelar konser Agnez Mo. Tetapi, masalah muncul beberapa minggu sebelum hari-H. Pihak promotor luar negeri membatalkan kunjungan tersebut. Kontan saja, Evan kelabakan. Sebab, dana investasi yang sudah dikantonginya telanjur dipakai untuk beberapa hal. Misalnya, pengadaan panggung, lighting, cetak tiket, hingga persewaan tempat.

Mengetahui event tersebut belum jelas, Andreas lantas menanyakannya pada Evan. Ketika itu Evan berjanji mengembalikannya. Untuk mencegah Evan lari dari tanggung jawab, Andreas lantas meminta bukti hitam di atas putih. ''Bulan Oktober (2015) pelaku dan korban membuat surat perjanjian yang menyatakan tenggat pengembalian uang itu,'' terang Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya Kompol Lily Djafar.

Evan diberi waktu satu minggu. Jika tidak bisa mengembalikan uang tersebut, dia akan dilaporkan kepada polisi. Setelah itu, Evan rupanya menghilangkan jejak. (did/c20/ady/flo/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News