Parlemen Australia Barat Bolehkan Menyusui Di Ruang Sidang

Anggota parlemen dari Partai Buruh, Amber-Jade Sanderson mengatakan ketidakmampuan untuk membawa putranya, yang lahir pada tahun 2015, ke ruang sidang berdampak signifikan.
"Bagian tersulit adalah kembali bekerja ketika bayi saya berumur beberapa minggu dan masih menyusui dan karena itu saya harus terus menerus menyusui," katanya.
"Putra saya akhirnya berhenti menyusui dan itu menjadi titik kesedihan besar bagi saya.
"Memiliki pilihan bisa bersama bayi saya di ruang sidang ketika dia masih sangat kecil sehingga saya dapat terus menyusuinya, itu akan menjadi bantuan yang sangat besar."
Amber-Jade Sanderson mengatakan diizinkannya anggota parlemen perempuan menyusui di ruang sidang adalah salah satu dari berbagai reformasi yang diperlukan, termasuk menjadikan Gedung parlemen yang lebih ramah-keluarga dan menghilangkan hambatan dalam partai bagi perempuan untuk memasuki politik.
Rekannya sesama anggota parlemen lain dari Partai Buruh, Jessica Stojkovski mengatakan membiarkan bayi masuk ke ruang sidang akan membantu wanita muda memasuki dunia politik.
"Saya benar-benar harus menunda mencalonkan diri untuk Parlemen sampai anak saya cukup besar, karena saya tahu akan sangat sulit untuk memiliki anak kecil dan berada di Parlemen," katanya.
"Parlemen memiliki peran yang sangat besar dalam menjadi pemimpin di ruang ini ... ini adalah langkah yang baik ke arah yang benar."
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina