Parlemen Minta AS Tinggalkan Koalisi Saudi di Yaman

jpnn.com, WASHINGTON - House of Representatives Amerika Serikat (AS) sudah mengambil keputusan. Mereka tidak ingin AS mendukung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dalam perang di Yaman.
Berdasar hasil voting Kamis (4/4), 247 orang setuju dan hanya 175 yang menolak. Resolusi itu telah dikirim ke kantor kepresidenan. Kini bola berada di tangan Presiden AS Donald Trump. Apakah dia bakal menyetui atau justru menggunakan hak veto untuk menolak.
"Saya akan melihatnya lebih dulu," ujar Trump Kamis petang, saat ditanya para pekerja media, seperti dikutip Associated Press.
Resolusi itu sudah lolos dari Senat sebulan lalu. Kala itu tujuh anggota Republik ikut memberikan dukungan. Dalam pemungutan suara di House of Representatives, ada 16 legislator Republik yang mendukung. Isi resolusi itu meminta presiden untuk menarik pasukan bersenjata AS dari pertempuran atau keterlibatan di Yaman dalam kurun waktu 30 hari ke depan.
"Ini kali pertama dalam sejarah negara ini resolusi kekuatan perang lolos dari House of Representatives dan Senat serta sampai di meja presiden," bunyi pernyataan bersama senator Bernie Sanders dan legislator Ro Khanna. Mereka berdua penggagas resolusi tersebut.
BACA JUGA: Ribuan Anak Yaman Diperdagangkan untuk Jadi Prajurit, Saudi Terlibat
Sebagai sekutu Arab Saudi, AS selama ini memang mendukung negeri petrodolar itu dalam perang Yaman. Termasuk dalam menyediakan pelatihan intelijen serta menyuplai persenjataan, bom, dan bahan bakar pesawat. Berdasar laporan terbaru dari Center for International Policy, penjualan senjata AS ke Saudi sepanjang tahun lalu mencapai USD 4,5 miliar atau setara dengan Rp 63,6 triliun.
House of Representatives Amerika Serikat (AS) sudah mengambil keputusan. Mereka tidak ingin AS mendukung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dalam perang di Yaman.
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia