Parlemen Prancis Resmi Tolak Burqa
Hasil Pemungutan Suara, Sesuai Keinginan Sarkozy
Kamis, 15 Juli 2010 – 12:31 WIB

HAM - Seorang wanita yang mengenakan niqab dalam salah satu aksi protes massa terhadap usulan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Foto: Arabawy.org/Flickr.
"Pelarangan total terhadap mereka yang menutupi wajahnya akan melanggar hak kebebasan untuk berekspresi dan beragama bagi perempuan pengguna burqa atau niqab di tempat umum. Sebab, itu merupakan ekspresi identitas serta keyakinan mereka," ujar John Dalhuisen, seorang ahli dan pengamat soal diskriminasi dari Amnesty International di Eropa, seperti dilansir CNN.
Baca Juga:
Setelah pemungutan suara usai, Francois de Rugy - anggota dewan dari Partai Sosialis - mengatakan, jika keputusan parlemen tersebut akhirnya tidak gol, kaum fundamentalis mendapatkan hadiah tak ternilai. Pendapat itu sejatinya kontras dengan aksi Partai Sosialis dan golongan komunis yang memilih abstain dalam pemungutan suara. Mereka tak menyetujui pelarangan dan tak secara tegas menolak.
Mayoritas masyarakat Prancis mendukung pelarangan burqa di tempat umum. Survei yang dilaksanakan oleh Pew Global Attitudes Project menunjukkan bahwa 82 persen suara menyetujui pelarangan dan hanya 17 persen yang menolak. (cak/c10/dos)
PARIS - Prancis, negeri yang disebut-sebut sebagai kiblat mode, resmi menegaskan sikapnya soal penggunaan niqab (baju yang menutup seluruh tubuh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel