Partai Abu-Abu akan Habis
Jumat, 09 Januari 2009 – 18:26 WIB

Partai Abu-Abu akan Habis
JAKARTA - Direktur Eksekutif IndoBaromater Moh Qodary mengatakan, partai yang punya ideologi yang jelas seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan tetap mendapat dukungan dari masyarakat. Ini berbeda dengan Partai Golkar, sebagai partai yang dilahirkan sebagai partai non ideologis, melainkan partai kekaryaan. "Golkar menyatakan menjalankan fungsi pembangunan. Kalau ada pembangunan tapi bukan karena Golkar, lantas apa yang menjadi alasan orang akan memilih Golkar. Jusuf Kalla ada pada bayang-bayang SBY," kata Qodary, menyangkut posisi Ketum PG Jusuf Kalla yang hanya menempati jabatan Wakil Presiden. Dia mengatakan hal itu dalam sebuah diskusi di ruang wartawan DPR, Jumat (9/1)
Namun menurut Qodary, kemungkinan naiknya suara PKS tidak signifikan. Kekuatan partai akan mengerucut ke Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Masyarakat yang menilai pemerintah berhasil akan memilih Demokrat, yang menilai gagal akan memilih PDIP sebagai partai oposisi. "Partai yang sikapnya abu-abu, sulit mendapat dukungan. Kalau PDIP jelas, dia memilih oposisi," kata Qodary.
Baca Juga:
Penilaian Qodary mengenai masa depan Golkar mendapat tanggapan dari Burhanuddin Napitupulu. Pria yang biasa dipanggil Burnap itu seolah tidak terima kalau Golkar diprediksi bakal anjlok suaranya. Burnap yakin, justru suara Golkar akan melejit, meraih 30 persen kursi di DPR. Kekuatan partai beringin itu juga menyebar ke pelosok negeri, yang akan menjadi penyokong eksistensi Golkar.
"Ada 6 gubernur dari Golkar, 200 bupati/walikota dari Golkar, dan 269 ketua DPRD dari Golkar. Mereka punya pengaruh di daerahnya masing-masing. Ini modal Golkar," ujar Burnap. (sam)
JAKARTA - Direktur Eksekutif IndoBaromater Moh Qodary mengatakan, partai yang punya ideologi yang jelas seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026